islam,mahkota islam,moslem,muslim,solusi,solution,sains,technology,teknologi,quran,nusantara

Senin, 13 Februari 2017


Setiap artikel boleh dicopy dan disebarluaskan, tetapi hendaknya dengan menyertakan link tulisan kami ini. Terima kasih.
Amanat Keindahan
    



           
           Saudaraku kaum hawa. Kalian mempunyai potensi besar yang tidak dimiliki kaum pria. Kalau kaum pria perlu dua langkah untuk bisa ‘memasuki’ surga. Kalian hanya perlu satu langkah. Kalian (secara alamiah) lebih peka daripada laki-laki. Atas dasar ini juga dikatakan bahwa “surga di bawah telapak kaki ibu.”
            Secara umum, seorang ibu pasti lebih peka dan memahami anaknya. Seorang ibu lebih tanggap dengan keluh-kesah anaknya, kebutuhan anaknya daripada seorang ayah. Tetapi seorang lelaki yang telah menempuh jalan sufi, juga memiliki kepekaan seperti yang dimiliki kaum hawa.
            Karena kepekaan yang dimiliki seorang ibu, tanpa dimintapun, ia sudah tahu apa yang sedang dialami anaknya. Hatinya nyambung dengan hati anaknya. Karena itu seorang anak yang ridho (sayang) kepada orang-tuanya, terutama ibunya, tanpa sadar ia sudah menyentuh surga. Rasa ridhonya terasa nyaman dan damai di hati ibunya, sehingga perasaan ibunya pun senang dan ridho kepadanya, nyambung kepada sang anak berupa perasaan tentram dan damai. Inilah suasana surga. Jika seorang ibu sudah ridho maka pikirannya pun dipenuhi doa bagi anaknya. Pikiran yang positif dari seorang ibu kepada anaknya merupakan doa yang mustajab, cepat terkabul. Ini juga keadaan di surga, semua yang terbesit di pikiran terpenuhi seketika.
            Saudaraku kaum hawa, manfaatkanlah potensi besar kepekaan perasaanmu. Jangan kotori dengan angkara murka dan bejibun keinginan dunia. keinginan dunia itu perlu tapi jangan berlebihan. Kalau laki-laki harus menundukkan pikirannya dan membina perasaannya untuk dapat ‘menyentuh’ surga, kalian cukup membina perasaan agar senantiasa lembut dan damai. Sabar, sabarlah menghadapi ‘kicauan’ pedas dari orang lain.
            Saudaraku, pokok pangkal perselisihan dan pertengkaran adalah adanya saling memaksakan kehendak. Kita tidak disuruh merubah seseorang tetapi hanya menyampaikan nasehat. Hanya menyampaikan tidak lebih. “Wa tawaa shaubil haq wa tawaa shaubis shabr”. Karena dilingkaranku ini beragam orang, untuk itu kami berharap kepada saudaraku yang sudah berjilbab tidak memaksa yang belum berjilbab untuk segera berjilbab. Menyampaikan nasehat boleh tetapi jangan memaksa, agar tidak timbul perselisihan. Memakai atau tidak, itu adalah pilihan dia sendiri. Hidup ini adalah pilihan, mau menjadi lebih baik atau tidak. Bukankah kita tidak ikut menanggung akibatnya? Berkenaan dengan masalah jilbab. Surah An Nur ayat 31 menegaskan,
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan zinatahunna, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.”
Pada umumnya ahli tafsir menafsirkan zinatahunna dengan perhiasan. Kami lebih condong menafsirkannya dengan keindahan. Segala sesuatu diciptakan berpasangan. Begitu juga ada laki-laki, ada perempuan. Kaum laki-laki adalah percikan dari cahaya Al Kamal (kesempurnaan ilmu) milik Allah, sedangkan kaum perempuan adalah percikan dari cahaya Al Jamal (keindahan)Nya. Al Jamal adalah rahasia Allah. Tidak boleh dan tidak akan bisa sembarangan orang ‘menyentuhnya’.
            Wahai kaum hawa, kalian adalah rahasia milik Allah, keindahan Allah yang terungkap di alam dunia. Diri kalian dipilih Allah menyimpan amanat keindahan, menyimpan rahasiaNya, jangan sembarangan dibuka (jarene wong jowo, ojok diler). Hampir seluruh badan kalian adalah rahasia Allah, jangan disiarkan terang-terangan. Cukup wajah kalian dan beberapa yang lain yang biasa terlihat. Ini benar-benar amanat berat, sama beratnya dengan janji ucapan Laa Ilaha Illallah. Sayangilah diri kalian dengan memeliharanya dari mata jalang.
            Saudaraku ini adalah nasehat. Ini adalah pilihan, terserah kepada kalian, aku sudah menyampaikan.


    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

islam,mahkota islam,moslem,muslim,solusi,solution,sains,technology,teknologi,quran,nusantara