Setiap artikel boleh dicopy dan disebarluaskan, tetapi hendaknya dengan menyertakan link tulisan kami ini. Terima kasih.
HIKMAH SHOLAT






Sholat
adalah ibadah yang paling utama. Sholat adalah ibadah yang langsung disampaikan
oleh Allah SWT kepada Rasulullah SAW ketika mi’raj ke langit ketujuh. Sholat
adalah ibadah yang juga dilakukan oleh para malaikat. Bedanya, sholat yang
dilakukan oleh para malaikat hanya berupa satu gerakan sholat saja. Ada yang
hanya berdiri, ada yang hanya ruku, ada yang terus menerus sujud dan ada yang
duduk tanpa pernah berdiri ataupun sujud.
Sholat
yang dilakukan oleh manusia merangkum semua gerakan sholat yang dilakukan oleh
para malaikat. Menggabungkan gerakan berdiri, ruku, sujud dan duduk. Karena
kesempurnaan ibadah sholat yang dibebankan kepada manusia ini maka dapat
meningkatkan kualitas ruhani manusia melebihi para malaikat. Ketika manusia
iqro’ (membaca=belajar) pada gerakan berdiri maka manusia menjadi berilmu.
Tetapi ilmu seringkali membuat manusia lupa diri (sombong), bahkan Nabiyullah
Musa a.s beranggapan bahwa beliaulah satu-satunya manusia paling berilmu
dizamannya tetapi kemudian Allah SWT menegur beliau dengan keberadaan
Nabiyullah Khidir a.s. Untuk itu manusia diharapkan mensejajarkan posisi antara
kepala yang mengandung ilmu dengan hati yang tawadhu’ dan tawakkal dalam
gerakan ruku. Setelah mencapai posisi keseimbangan maka manusia semakin sadar akan
keberadaannya yang sebenarnya sehingga tersungkur dalam sujud fana’illah,
lenyap keberadaan egonya. Posisi kepala yang berilmu diletakkan lebih rendah
dari hati. Kemudian kembali sadar dengan kehidupan baru, bersama Allah SWT
dalam posisi duduk, bersiap mewarnai dunia dengan rahmatNya.
Bentuk
lingkaran sebagai lambang kekontinuan. Bentuk lingkaran yang tanpa mempunyai
titik awal dan akhir mengandung makna ketunggalan. Bahwa seluruh wujud berasal
dari yang Maha Tunggal dan akan kembali juga kepadaNya. Seluruh planet dan
matahari berputar pada garis edarnya yang berbentuk elips atau lingkaran
lonjong. Sholat menjadi perlambang perputaran hidup manusia seperti halnya
perputaran planet bumi. Lahir kedunia, meninggal, hidup kembali di alam akherat.
Sholat memberi kesadaran kepada manusia tentang asal-usulnya sebagai suatu
ketiadaan, dan menjadi ada hanya karenaNya. Kehidupan di dalam perut ibu adalah
persiapan menghadapi kehidupan di alam dunia. Seperti itu juga, sholat menjadi
wahana untuk menempa ruhani agar siap mengarungi kehidupan dunia. Sholat yang
bagus menjadi seperti halnya batere yang memberi energi listrik bagi rangkaian
listrik tertutup. Bermula dari kutub positip mengalir membawa arus listrik
untuk dibagikan dan dimanfaatkan oleh berbagai komponen listrik yang lain
seperti lampu, alarm, sensor, transistor, kapasitor dan lain sebagainya.
Kemudian kembali menuju kutub negatif dengan membawa racun-racun yang perlu
dinetralisir. Manusia ‘batere’ mengemban tugas seperti halnya batere,
menyebarkan rahmat bagi sekelilingnya seraya menetralisir racun-racun yang ada
walaupun dia sendiri berulang-kali ‘hangus’ oleh efek racun tersebut tetapi
kekuatan ilahi senantiasa menyegarkannya kembali karena kehidupannya bukan lagi
untuk ego sendiri. Gerakan sholat merupakan esensi wujud manusia. Padanya
terdapat perlambang api, udara, air dan tanah. Karena setiap yang berharga
memerlukan pengorbanan maka kami tidak membahas lebih jauh agar kemulyaan ilmu
tetap terpelihara. Wallahu ‘alam bish shawab.





Tidak ada komentar:
Posting Komentar