islam,mahkota islam,moslem,muslim,solusi,solution,sains,technology,teknologi,quran,nusantara

Rabu, 12 Maret 2014

Setiap artikel boleh dicopy dan disebarluaskan, tetapi hendaknya dengan menyertakan link tulisan kami ini. Terima kasih.

BERSATULAH NUSANTARAKU

Duhai anak negeri
Baik Islam, Nasrani, Buddha, Hindu dan lainnya
Kalian hidup di bumi yang sama
Menghirup udara yang sama
Makan dan minum dari tanah yang sama
Kalian dari satu kandungan
Ibu pertiwi
Nusantara nan elok dan berlimpah
Jagalah Nusantara dari tangisan pilu
Yang mengoyak dada
Setiap insan yang bermakna
Saudaraku
Nusantara kita diujung bencana
Ditarik sana ditarik sini
Oleh tangan penyembah iblis durjana
Yang tak pernah puas menelan emas
Dan segalanya dari bumi kita
Karena Nusantara modal berharga
Untuk mewujudkan kerajaan besar mereka
Kerajaan iblis dengan sayap harta dan teknologi maya
Satu mata mengintai dengan seribu sayap
Menyentuh segenap penjuru bumi
Baik anda di ujung bumi maupun di depan mata
Suara dan nafas anda terdeteksi
Oleh teknologi rekayasa
Dipuja bagai Dewa
Itulah Tuhan mereka
Teknologi dan gemerlap harta
Menunggang media seluler dan dunia maya
Harta itu baik kawanku
Selama tidak diletakkan diatas kepala
Menjadikan kita budak yang bergantung padanya
Hingga bermuram durja tanpanya
Teknologi itu baik kawanku
Selama sekedar alat kemudahan
Bukan penentu keberhasilan
Dan merasa mati tanpanya
Wahai kaum Islam, Nasrani, Buddha, Hindu dan lainnya
Wahai penjaga Nusantara
Biarpun beda
Kalian penyembah Tuhan
Sang Penguasa Tunggal seluruh alam
Kalian beda hanya karena pemahaman
Itu bukan masalah besar
Untuk kehidupan bermasyarakat
Kami tidak perduli
Apakah kalian Islam, Nasrani, Buddha, atau Hindu
Itu bukan urusan kami
Itu masalah kalian dengan Tuhan Yang Maha Segala
Bagimu Agamamu Bagiku Agamaku
Tidak perlu saling paksa
Urusan Agama adalah privatisasi dengan Tuhan semesta
Kita disatukan oleh urusan Nusantara
Yang menjerit kesakitan
Dicabik dan dijarah
Oleh tangan-tangan durjana
Sudikah kalian terpecah oleh penyebar mimpi
Dan kaki tangannya
Yang menyusup dengan lihai dan rahasia
Di segenap bidang kehidupan kita
Bagi kami tidak tersembunyi sepak terjangnya
Indikasinya hanya satu
Pembuat kondisi kebergantungan
Pada kemewahan harta-benda, ego dan teknologi
Akal asalnya adalah penerima amanat Tuhan
Di tangan mereka menjadi Tuhan itu sendiri
Yang dapat memenuhi semua harapan
Pasti dan pasti terjadi
Dengan cara apapun
Menipu, menelikung, mencabik sekalipun
Dalam topeng positive thinking
Keyakinan wajib tetapi dengan akhlak
bukan asal terjang
Laku suci dulu baru jalan
Perasaan asalnya untuk keindahan Akhirati
Di tangan mereka untuk memuja kemewahan dunia
Gemerlap bangunan menjulang
Keindahan lekuk tubuh telanjang
Pengagung akal empiris
Padahal rekayasa genetika berujar
Pengetahuan manusia sudah ditanam Tuhan
Berupa data dan intruksi dalam DNA
Semoga ilmuwan sejati
Yang tidak silau oleh gemerlap dunia
Dan tidak ditunggangi kaum penyembah iblis
Dapat menemukan sebab pertama
Bibit dan benih alam semesta
Ciptaan Tuhan terdahsyat
Tanpanya DNA tak kan pernah menjadi ‘aktor’
Penentu kehidupan
Penyusup juga berdiri dibelakang layar
Setiap keinginan tak terkendali
Pengagung kekuatan diri-sendiri
Yang diajarkan sang Super Energi Api
Di dalam diri sendiri
Yang senantiasa angkuh mendongak keatas
Pernahkah api merunduk kawan
Janganlah mengikut pada kaum
Yang belum dapat membedakan
antara api dan cahaya
Api adalah agen iblis kawan
Sedangkan cahaya agen malaikat
Api membakar dan melukai kawan
Sedang cahaya menerangi kegelapan
Wahai anak negeri
Wahai darah Rencong bangkitlah layaknya Cut Nyak Din
Wahai darah Sumatera dimana auman harimaumu
Wahai darah Borneo dimana kepak elangmu
Wahai darah Sulawesi dimana kokok keras ayam jantanmu
Wahai darah Maluku bangkitlah layaknya Pattimura
Wahai darah Papua dimana hentakan kakimu
Wahai darah Timor dimana terjangan kudamu
Wahai darah Bali dimana gemuruh kecakmu
Wahai darah Jawa dimana teriakan cemanimu
Bersiaplah di perbatasan negeri
Perkuat rantai persatuan
Hingga mata pemecah merasakan kibasan cakar Garuda
Berhati-hatilah terhadap api tersembunyi
Dalam kemasan kesukuan
Siapa gerangan hendak memancing api
Pembangkit bangga diri berlanjut perpecahan
Dari mana gerangan hembusan Sunda Land?
Siapa hendak memisah Papua karena Atlantis
Si licik lihai benar
Dalam kehalusan tipu-daya
Bahaya sudah di depan mata
Maka berduyun-duyunlah tenaga asing
Menunggang globalisasi
Nusantara milik dunia
Siapa bisa mencegah?
Si licik mencari tabut mengaduk negeri
Sedang pribumi mengais sisanya
Wahai penjaga Nusantara
Mereka datang bertopeng senyum kepalsuan
Berkendara kebebasan dan hak asasi
Kebebasan tanpa batas
Bahkan tanpa campur tangan Tuhan
Hak asasi versi neraka
Mereka ulur tangan bak dermawan
Sedang belati tersembunyi siap menghunjam
Membunuh kita satu persatu tanpa sela
Atau kita sendiri saling tikam
Oleh rasa saling curiga
Yang dihembuskan dan diajarkan
Sedang mereka tertawa menuai hasil bumi kita
Ingatlah moyang kita berlumuran darah
Menyatukan negeri ini
Demi Nusantara jaya dan sejahtera
Lalu kita jual dengan harga murah
Menukar kekuatan bersatu dengan kemewahan dan kekuasaan
Padahal itulah saat yang lama dinanti musuh
Saat perpecahan adalah pintu kehancuran kita
Janganlah terlena oleh pertikaian dan perpecahan
Jangan biarkan sang durjana mengambil kesempatan
Kita semua masih berTuhan
Tetapi mereka adalah penyembah kegelapan
SADARLAH
Kita menghadapi musuh BERSAMA
Kaum penyembah iblis menyusup di tiap perkumpulan kita
Memalsu keaslian dan memutar-balik fakta
Mengoyak ajaran dan menabur racun
Memecah belah disana-sini
Negeri kita adalah surga segalanya
Karena itulah mereka berusaha
Sekuat tenaga memecah Nusantara
Memporak-porandakan keadaan
Hingga kestabilan hanya mimpi belaka
Hingga tertanam saling curiga
Nusantara kuat karena kita berpadu bersama
Merasa memiliki tanah-air tercinta
Ketika perpecahan merata
Maka kehancuran Nusantara
Tinggal menunggu waktu saja
Sungguh daku tak kan rela
Negeriku dipecah-belah
Kaum serakah dan durjana



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

islam,mahkota islam,moslem,muslim,solusi,solution,sains,technology,teknologi,quran,nusantara