Setiap artikel boleh dicopy dan disebarluaskan, tetapi hendaknya dengan menyertakan link tulisan kami ini. Terima kasih.
KEMBALI






duh Gusti lemas sudah seluruh sendi
sekian lama bata kutata rapi
kini luluh dihantam api
duh Gusti ku tak mampu terbang lagi
tanpa sayap tahu diri
bukan Engkau yang dzalim Gusti
tapi diri ini senantiasa hilang kendali
kuberdiri bersimpuh meratap penuh daki
hendak kutaruh dimana muka angkuh ini
kuhendak lari menahan malu dan sepi
hilang keberanian memasuki lembah suci
dengan lumpur melekat menyelubungi hati
duh Gusti kuteriakkan pada alam
akulah makhluk-Mu yang penuh daki
agar Dikau berkenan mengampuni
di titik ini kumengerti
bahwa hanya Engkau yang patut disanjung dan dipuji
dititik ini kumengerti
bahwa manusia senantiasa lemah tanpa arti
hanya Dikau yang senantiasa Mulia dan Suci
dalam kesedihan kutetap gembira Gusti
karena Dikau masih mengijinkanku menyesali diri
walau kusadar dosa menggunung menyelimuti
kutetap bangkit berdiri
karena Dikau Raja yang menerima taubat diri
duhai kekasih hanya engkau tumpuan harapanku
membantuku merajut kembali sayap yang patah
duhai kekasih kuberharap uluran tanganmu
yang lembut penuh kasih
bimbinglah daku kembali
menyusuri jalan yang telah lama kubelakangi
duhai kekasih diri ini memang kurang adab
betapa banyak uraian yang telah engkau beri
tapi masih juga bodoh dan bodoh
duhai kekasih apakah hendak engkau tingggalkan
daku yang kehilangan daya ini
tanpamu mana mungkin Raja mau menerima kembali
duhai kekasih jangan palingkan muka muliamu dariku
wahai rahmat Raja yang paling Agung
ku mengemis memohon belas kasihmu
bukakan kembali pintu gerbang ilmumu
dan tuntunlah daku menyusuri jalan mati





Tidak ada komentar:
Posting Komentar